Kabupaten Banyuwangi menyimpan keindahan alam yang sangat luar biasa, tidak salah apabila banyak wisatawan yang menjadikan Kabupaten Banyuwangi sebagai pilihan wisata ketika liburan atau jalan-jalan. Hal ini karena banyak sekali tempat wisata khususnya panorama alam yang siap dijelajahi. Beberapa tempat wisata Banyuwangi yang paling banyak dikunjungi ialah: Kawah Ijen, Watu Dodol, Pantai Sukamade, Taman Nasional Alas Purwo – Bedul Mangrove, Pantai Rajegwesi, Pantai Plengkung, Pantai Bedul, Pantai Watu Dodol, Taman Nasional Baluran dan lain-lain. Memang dibutuhkan waktu agak lama untuk bisa menikmati aneka wisata Banyuwangi ini, dikarenakan tempatnya yang berjauhan. Tetapi setelah sampai di tujuan wisata tersebut, bisa dipastikan mata dan hati wisatawan akan terpuaskan oleh eloknya panorama ciptaan Sang Maha Pencipta yang dimiliki oleh Kabupaten Banyuwangi “the sunrise of Java”.
Terhampar di wilayah seluas 5.800 km persegi, Banyuwangi memiliki topografi yang lumayan komplit; mulai dari dataran rendah hingga pegunungan, untuk ditanami berbagai tanaman industri. Tidak hanya tanahnya yang subur, Kabupaten Banyuwangi juga memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor pariwisata. Selain “segi tiga berlian”: Kawah Ijen, Plengkung G-Land, dan Pantai Sukamade, di Banyuwangi terhampar banyak lokasi wisata yang sanggup menjadi “magnet” para pelancong.
Di Kota Banyuwangi sendiri terdapat Museum Blambangan, tepat di depan alun-alun di Jalan Sritanjung (yang kini berada di Area pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi), yang memamerkan koleksi barang-barang perkakas berusia ratusan tahun yang terbuat dari gerabah atau perunggu serta bermacam kitab kuno. Selain itu, bagi wisatawan yang berminat menikmati suasana perkebunan, alternatif pilihan demikian beragam di Banyuwangi. Ada Kebun Kandeng Lembu di Kalibaru, perkebunan di Kecamatan Glenmore, Kaliklatak di lereng Gunung Merapi, Kalibendo dan objek agrowisata di Kaliselogiri.
Perkebunan di Kaliklatak adalah perintis wisata agro di Tanah Air. Terletak di lereng Gunung Merapi, atau 15 km barat kota Banyuwangi, objek wisata perkebunan ini memiliki luas sekitar 100 ha dan dikelola oleh perusahaan swasta. Komoditas utama dari kawasan Kaliklatak antara lain berupa kopi, coklat, karet, cengkeh, dan rempah-rempah.
Hal yang unik dari Banyuwangi adalah terdapatnya dua taman nasional yang berfungsi aktif sebagai wahana konservasi flora dan fauna, yakni Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Bahkan berbatasan dengan kabupaten Situbondo, ada Taman Nasional Baluran yang dikenal dengan the Africa of Java.
Objek wisata air mancur juga ada di Banyuwangi. Air mancur alami yang mengucur di dekat pantai terletak di kawasan Pancur yang masih berada di Taman Nasional Alas Purwo sangat tepat untuk berteduh dan bersantai sembari menikmati suara deburan ombak serta melihat binatang liar dari hutan.
Pada Taman Nasional Alas Purwo terdapat beberapa gua yang digunakan sebagai tempat untuk bermeditasi oleh kalangan supranatural. Gua sakral seperti Gua Istana dan Sendang Srengenge berada sekitar 2 km saja dari Pancur. Sementara tak jauh dari Pancur, terdapat karang hitam (karang mati) yang lebih dikenal dengan sebutan Karang Ireng, lengkap dengan pantai berpasir gotrinya. Lebih kurang 10 km dari Pancur, ada Plengkung G-Land yang dikenal sebagai surga para peselancar dunia. Sayangnya jalan dari Pancur ke Plengkung lewat darat masih rusak parah, jalur alternatif dan lebih cepat via pantai Grajagan dengan speed boat.
Gua-gua lain yang kerap dijadikan tempat bersemedi para lelono, sebutan bagi orang yang bermeditasi di sana, adalah Gua Padepokan dan Gua Putri. Perjalanan menuju gua-gua itu sangat mengesankan karena wisatawan berjalan di bawah rimbunnya Hutan Alas Purwo, bahkan tak jarang mereka juga terpaksa melintasi sungai kecil serta merangkak di bawah rumpun bambu yang tumbang.
Di Taman Nasional Alas Purwo juga ada sebuah pura peninggalan sejarah, yang hingga kini masih dipakai oleh umat Hindu di Banyuwangi untuk upacara keagamaan Pagerwesi setiap 210 hari sekali. Memandangi tingkah polah satwa-satwa yang sedang merumput juga bisa dilakukan di Taman Nasional Alas Purwo. Tepatnya di pos (savana) Sadengan, padang penggembalaan seluas 80 ha siap menjadi lokasi banteng, kijang, rusa, babi hutan, dan berbagai jenis burung bersantap pada pagi dan sore hari.
Berjarak 20 km dari Kota Banyuwangi, ada Pulau Tabuhan yang luasnya 5 ha dan memiliki pemandangan taman laut yang indah dengan batu karang yang menjadi rumah bagi ribuan ikan karang, udang, dan tumbuhan laut lainnya.
Di dekat Desa Ketapang, Kecamatan Giri, hamparan pasir putih Pantai Watu Dodol begitu indahnya bahkan pengunjung bisa melihat Pulau Bali yang hanya dipisahkan oleh Selat Bali dari Banyuwangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kasih komentar, asal ga' anarkis . . .